Jumat

Masih masalah mengatasi booting lama (winxp)



Artikel-artikel mengenai cara mengatasi masalah booting lama




Alternatif 1 :

1. Hapus file2 start up, masuk ke START - START UP, delete smua file2 dsini. Jgn khawatir, ini hanya file startp up yg dieksekusi bersamaan dgn booting ke windows. Delete file ini tdk berpengaruh pd aplikasi yg bersangkutan.

2. Perbesar alokasi virtual memory. Caranya : Klik kanan My Computer - ADVANCED - PERFORMANCE - SETTINGS - ADVANCED - masuk ke tab Virtual Memory.
Pd tab Virtual Memory, klik SETTINGS, isikan custom size dgn nilai > 1000 MB (terserah Anda dan sesuaikan dgn kapasitas harddisk yg masih free). Klik OK.

3. Masuk ke MSCONFIG, caranya : START - RUN - ketikkan "msconfig" (tanpa tanda kutip).
Masuk ke tab StartUp, silakan pilih item2 mana saja yg sekiranya diperlukan dan uncheck item2 yg tdk penting. Jgn uncheck file start up utk aplikasi antivirus. Ini dpt menyebabkan antivirus tdk jalan. Kalo sudah, klik OK. Perubahan di msconfig akan meminta Anda utk me-restart komputer.

4. Kalo komputer Anda terkonek dgn jaringan LAN, biasanya booting awal komputer terasa lambat, krn komp hrs menginisialisasi adapter LAN. Tp ini tdk menjadi masalah.

5. Disarankan utk tdk meng-install aplikasi2 yg kurang perlu, krn setiap instalasi program aplikasi akan ditanamkan file2 di registry table. Meskipun di-uninstall, file2 di registry tdk akan di-delete, kecuali pk Registry Cleaner.

Alternatif 2 :
1. Prefetch Cache 
Tips pertama adalah mengenai windows prefetch. Pada saat komputer melakukan boot, fitur pada Windows XP ini berfungsi untuk menjalankan program yang sering digunakan.
Begini cara kerjanya: Kemarin anda menggunakan MS Excel dan GTA San Andreas. Hari ini ketika anda menyalakan computer dan melakukan boot walaupun hanya untuk memeriksa email, computer anda akan melihat bagian dari kedua program tersebut dalam folder prefetch dan memasukkan mereka ke dalam memory sebelum windows menyelesaikan proses bootnya. Keuntungannya adalah program tersebut akan terbuka lebih cepat dari biasanya ketika anda ingin menggunakannya.
Yang menjadi masalah adalah semakin lama prefetch akan "tersumbat" dengan hal-hal yang mungkin semakin jarang anda gunakan lagi. Bagaimana cara mengatasinya? Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengakali prefetch cache, salah satunya adalah dengan membersihkannya.
Cukup masuk ke dalam folder windows (misalnya: C:\Windows) dan didalamnya anda akan melihat folder prefetch. Masuklah kedalam folder prefetch dan hapus semua filenya (Hati-hati! Seharusnya terlihat seperti ini c:\windows\prefetch). Lihatlah gambar dibawah ini.

Pada reboot berikutnya akan terasa lebih lama. Ini karena windows mempelajari kembali prefetch untuk system filenya. Boot-boot berikutnya akan berjalan dengan jauh lebih cepat karena hanya program-program yang baru anda gunakan terakhir yang terdapat di dalam cache.

Yang menjadi masalah kedua adalah tips diatas hanya dapat berguna untuk sementara waktu sampai prefetch anda kembali penuh lagi. Maka anda harus meng-edit registry key untuk menyelesaikan masalah tersebut. Buka regedit dan browse:

HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentContr… Manager\Memory Management\PrefetchParameters

Dalam key ini anda akan melihat sebuah value bernama: EnablePrefetcher EnablePrefetcher memiliki 4 value yang bisa anda pilih: 0 - Disabled : Sistem prefetch dimatikan 1 - Application : Prefetch hanya mengcache aplikasi 2 - Boot : Prefetch hanya mengcache file-file boot system 3 ? All : Prefetch mengcache file-file aplikasi dan boot.

Anda tidak akan ingin mematikan seluruhnya, karena justru akan menyebabkan boot menjadi lebih lama. Hal ini terjadi karena sebenarnya fitur ini juga berguna untuk mempercepat proses pada file-file boot. Oleh karena itu pilihlah opsi yang ke-2. Pilihan ini akan mecache file system tanpa "menyumbat" sistem dengan berbagai aplikasinya.

Pilih value ke 2 dan lakukan reboot
Pada saat anda melakukan boot untukyang kedua kalinya seharusnya akan berjalan dengan lebih cepat. Tetapi ingatlah konsekuensinya bahwa mulai saat ini waktu yang dibutuhkan untuk membuka suatu aplikasi akan menjadi sedikit lebih lama.

2. Defragment 
Seiring berjalannya waktu hard drive anda akan mengalami apa yang disebut "fragmented" dan menyebabkan windows membaca file lebih lama dari yang seharusnya. XP memiliki tool defrag yang terbuilt-in dan sagat mudah untuk digunakan. BukaMy computer dan klik kanan pada hard drive yang digunakan untuk boot dan pilihlah properties. Klik pada tab tools.
Klik "Defragment Now" dan akan muncul tampilan seperti ini:
Sebelum anda mengklik tombol "defragment" sebaiknya anda menutup seluruh aplikasi dan perlu anda ketahui bahwa proses ini dapat memakan waktu beberapa jam. Jika anda membiarkan suatu aplikasi tetap berjalan, maka ada kemungkinan windows tidak dapat menyelesaikan proses defragment tersebut.

3. Putuskan hubungan drive berjaringan 
Jika anda pernah menghubungkan komputer anda dengan suatu jaringan dan terhubung dengan suatu drive yang digunakan secara bersama, maka hal ini juga dapat memperlambat proses boot komputer anda. Ini dikarenakan windows akan terus menunggu sampai server jaringan memberikan tanggapan. Untuk mengatasinya, bukalah "My Computer" dan pilih menu tools. Klik "Disconnect Network Drives" dan klik pada drive yang tidak anda butuhkan lagi, lalu klik OK.

4. Spyware dan Adware 
jika komputer anda dipenuhi spyware, maka ia akan menghabiskan banyak waktu pada saat boot hanya untuk memastikan bahwa program-program tak berguna tersebut berfungsi dan memunculkan pop-up di layar anda sepanjang hari. Untuk membersihkannya ada 3 program gratis yang cukup bagus yaitu:
1. Miscrosoft Windows Defender
2. Ad-Aware
3. Spybot Search and Destroy
5. File dan Printer Sharing
Satu hal lagi yang cukup berpengaruh pada proses boot komputer anda. Tentu saja jika memang printer atau folder anda ter-share pada jaringan kerja anda, maka anda tidak boleh mematikannya. Tips yang terakhir ini ditujukan untuk mereka

Alternatif 3:

Ada 3 Cara Pilih Salah Satu :
Langkah I:

1. Buka notepad.exe, ketik “del c:\windows\prefetch\ntosboot-*.* /q ” (tanpa tanda petik) & save as ntosboot.bat” di c:\

2. Klik Start menu, “Run…” &ketik “gpedit.msc” (tanpa tanda petik).

3. Dobel klik “Windows Settings” di bawah “Computer Configuration” dan double klik lagi di “Shutdown” di jendela sebelah kanan.

4. Pada jendela baru, klik “add”, “Browse”, cari file “ntosboot.bat” tadi & klik “Open”.
5. Klik “OK”, “Apply” & “OK” sekalilagi untuk keluar.
6. Dari Start menu, pilih “Run…” & ketik “devmgmt.msc” (tanpa tanda petik).
7. Dobel klik di “IDE ATA/ATAPI controllers”
8. Klik kanan di “Primary IDE Channel” dan pilih “Properties”.
9. Pilih “Advanced Settings” tab lalu pada device 0 atau1, pilih “ none” yang terseting “Automatic” & klik “OK”.
10. Klik kanan di “Secondary IDE channel”, pilih “Properties” dan ulangi langkah no 9.
11. Boot ulang/restart.

Langkah 2:
1. Dari Start menu, pilih “Run…” & ketik “msconfig” (tanpa tanda petik).
2. Pilih tab “Startup”, kemudian hilangkan semua centang yang ada/disable.
3. Pilih tab “Services”, kemudian beri centang “Hide All Microsoft Service”. Kemudian hilangkan semua centang yang ada/disable.
4. Boot ulang/restart.

Langkah 3 :
1. Buka Windows Explorer. Klik folder Windows – Prefetch.
2. Hapus semua file yang ada di folder prefetch.
3. Boot ulang/restart dan rasakan pengaruhnya. 

Semoga berguna.

Jumat
Dibaca :