Selasa

Teori MBR pada Hardisk

Di dalam harddisk, ada sebuah file yang disebut MBR (Master Boot Record). File ini berada di byte pertama dan sektor pertama harddisk. MBR merupakan penanda keberadaan harddisk.
Jika dianalogikan, MBR ini seperti peta yang menuntun BIOS menemukan harddisk. Berbagai hal bisa menyebabkan MBR tersebut rusak, seperti terkena virus atau terformat tidak sengaja. Jika itu terjadi, sistem operasi pun kehilangan penunjuk jalan yang ditandai dengan munculnya pesan Operating System not found atau missing operating system di layar.



MBR merupakan ruang khusus dan sangat penting keberadaannya di harddisk.  Master Boot Record yang dibuat secara otomatis ketika anda membuat partisi pertama diharddisk.

MBR adalah struktur data yang sangat penting yang berisi tabel partisi dan sejumlah kode executable untuk keperluan boot start (cara bagi harddisk untuk melakukan loading system operasi). Lokasinya selalu berada di sector pertama harddisk.

446 pertama (0x1BE) adalah MBR itu sendiri, 64 byte selanjutnya merupakan Partition Table, dua byte terakhir adalah signature word dari sector dan selalu bernilai 0x55AA.

Berikut ini adalah sample MBR yang diambil dari salah satu program Disk Editor  :



Perhatikan pada baris pertama, dapat kita ketahui bahwa lokasi persisnya MBR adalah pada cylinder 0, head 0 dan sector 1.


Apa yang terjadi jika sector pertama tersebut rusak ?

Sebagai uji coba, coba lakukan overwrite 16 byte pertama menjadi nol. Sehingga akan seperti contoh berikut :




Akibatnya, ketika dicoba melakukan booting akan muncul pesan seperti Operating System not found.

Dari uji coba ini, maka salah satu hal yang bisa anda lakukan jika computer tidak bisa booting adalah memeriksa dengan Disk Viewer / Editor atau program sejenis dan cek sector pertamanya. Cek apakah valid atau tidak dengan opsi berikut  :

  1. Cek, barangkali terisi nol semua
  2. Cek apakah terdapat pesan seperti invalid partition table
  3. Cek apakah disk signature (0x55AA) ada atau tidak
Cara termudah (walaupun tidak selalu berhasil) untuk membuat kembali MBR adalah dengan perintah FDISK / MBR yang dilakukan dari Dos PromptFdisk adalah utility standar yang sudah termasuk dalam paket DOS-nya windows 9x.

Jika anda menggunakan keluarga WinNT (Xp, 2000 ke atas), anda dapat melakukannya dengan perintah fixmbr yang dilakukan dari Recovery Console.

Atau bisa juga dengan software yang berfungsi untuk backup MBR.

Jika ini dialamai oleh Anda, bisa dengan mengembalikan file MBR tersebut, yakni dengan melakukan proses recovery dari CD Windows. Caranya, booting ke CD Windows, lalu pilih Repair (dengan menekan tombol R) dan masuk ke Recovery Console. Setelah itu, ketikkan perintah fixmbr untuk mengembalikan file MBR tersebut.

Jika Anda memakai system operasi Windows Vista, konsepnya sama meski prosedurnya sedikit berbeda. Pertama, booting ke DVD Windows Vista, lalu pilih Repair Your Computer. Ketika System Recovery Options muncul, pilih Command Prompt. Setelah muncul jendela Command Prompt, ketik bootrec.exe dan tekan Enter.

Jika Anda tidak memiliki driver Windows, Anda bisa menggunakan Rescue Kit 9.0 Express buatan Paragon. Aplikasi ini gratis yang memiliki fungsi beragam, termasuk mengembalikan MBR. Aplikasi ini bersifat bootable, artinya bisa di-burn ke CD dan menjadi sumber proses booting. Ketika sistem menunjukkan gejala kehilangan MBR, Anda bisa melakukan booting ke CD berisi Rescue. kemudian, pilih menu Boot Corrector, ikuti prosedur yang telah ditentukan, dan kasus kehilangan MBR seharusnya telah teratasi.


Apa yang terjadi jika sektor pertama bad / tidak dapat dibaca ?

Kebanyakan kondisi ini akan menampilkan black screen alias nothing happened alias Melongo pada saat harddisk mencoba melakukan booting.

Ketika anda mencoba membaca dengan software semacam Disk Viewer, maka akan muncul pesan error yang mengatakan bahwa sector unreadable atau semacamnya. Pada kasus ini, software recovery data tidak dapat banyak membantu untuk memperbaiki kondisi harddisk, yaitu physical partition recovery itu tidak bisa.

Jika kondisi ini terjadi pada harddisk anda, maka cara yang paling bagus dilakukan adalah melakukan scanning untuk mencari history partisinya. Dalam hal ini anda bisa menggunakan Active@ UNERASERPartition RecoveryPartition Table Doctor dll yang secara fungsi digunakan untuk recovery / perbaikan partisi, bukan untuk recovery data.





Artikel ini merupakan hasil terjemahan dan sedikit modifikasi. Sumber aslinya ada di :www.ntfs.com

Selasa
Dibaca :