Sekilas Tentang Hardisk
Hardisk merupakan sebuah hardware yang termasuk dalam kategori storage device. Hardisk ini merupakan sebuah media penyimpanan dalam komputer. Tidak seperti media penyimpanan lain, media penyimpanan hardisk merupakan piringan magnetis yang mampu menyimpan bit-bit data yang disebut platter. Yang nantinya bit-bit data itu akan dibaca olehhead yang terpasang pada arm.
Partisi Hardsik
Partisi hardisk, apaan sih? Partisi berasal dari bahasa inggris yaitu partition.Dalam sistem berkas bisa diartikan sebagai sebuah bagian dari memori ataumedia penyimpanan yang terpisah secara logis yang berfungsi seolah-olah bagian tersebut terpisah secara fisik. Dengan kata lain, partisi hardisk ini merupakan bagian-bagian dalam hardisk yang bersifat logis. Dan tentunya bisa dikatakan juga bahwa partisi hardisk ini merupakan “daftar isi” dari hardisk.
Lantas, seberapa pentingnya sih partisi hardisk ini? Dalam banyak kasus, orang-orang yang menyukai lebih dari 1 sistem operasi di dalam komputernya (catatan : dengan menggunakan satu buah hardisk dan tidak menggunakan software virtualisasi sistem operasi) pasti sangat membutuhkan yang namanya partisi hardisk. Karena untuk menggunakan dua buah sistem operasi yang berbeda dalam satu komputer harus menggunakan minimalnya dua buah hardisk atau menggunakan satu buah hardisk yang telah dipartisi dengan dua buah partisi primary(utama). Mengapa demikian? Karena setiap sistem operasi membutuhkan satu partisi untuk mem-booting sistem operasi tersebut.
Memangnya dampaknya apa bila kita tidak begitu tahu jenis partisi hardisk? Pada banyak kasus saat penginstallan sistem operasi (dual sistem operasi), rata-rata orang-orang akan mengalami tidak bisanya diinstallnya sistem operasi yang dimaksud karena mereka hanya tahu bahwa hardisknya telah terpartisi namun tidak mengetahui jenis partisnya apa. Alhasil, mereka harus mempartisi ulang hardisk mereka agar bisa diinstall minimal dua sistem operasi. Disamping itu, pentingnya mempartisi hardisk yaitu merupakan antisipasi penyelamatan data apabila partisi utama yang berisi sitem diserang oleh virus karena dengan dipartisinya hardisk, kita telah belajar mengamankan dengan memisahkan data dari partisi sistem.
Contoh kasus : ada sebuah hardisk berkapasitas 120Gb. Didalamnya terdapat partisi sebagai berikut :
- 30 Gb Primary partition untuk sistem operasi yang biasanya windows
- 80 Gb Extended partition yang didalamnya terdapat beberapa partisi logis sbb :
- 30 Gb Logical partition untuk menyimpan data
- 40 Gb Logical partition untuk multimedia
- 10 Gb Logical partition yang kata orang tersebut mau diinstall linux
Nah, pada kasus itu, orang tersebut mengalami kesulitan karena selalu gagal menginstallkan linux pada hardisk yang partisinya 10Gb tersebut. Dan terus bertanya “mengapa tidak bisa diinstall ya?”. Dan sudah pasti jawabannya adalah karena linux merupakan sistem operasi, dimana sistem operasi itu harus diinstallkan pada partisi utama atauprimary partition. Alhasil, si orang tersebut harus mempartisi ulang 80Gb Extended partition-nya karena akan merubah 10Gb logical partition-nya menjadi 10Gb primary partition. (diambil dari kisah nyata teman saya)
Memang saat pertama beli komputer/hardisk kadang kita suka ditanya oleh yang akan mempartisi hardisk kita “mau berapa partisi h
ardisknya mas?terus masing-masing berapa?”. Nampak seperti sepele memang, namun dilihat dari kasus tersebut ternyata dampaknya bisa fatal.
Lantas apa sih Primary partition, Logical partition dan Extended partition itu?
- Primary Partition atau partisi utama, yakni partisi yang dapat digunakan untuk melakukan proses booting sistem operasi dan menyimpan data pengguna. Jumlahnya hanya empat buah saja dalam satu hard disk. Jika terdapat sebuah partisi tambahan, maka jumlahnya akan berkurang menjadi tiga buah partisi utama.
- Extended Partition atau partisi tambahan, yakni partisi yang dapat menampung beberapa partisi logis. Partisi ini sebenarnya merupakan salah satu jenis dari partisi utama. Jumlahnya hanya boleh satu buah saja.
- Logical Partition atau partisi logis, yakni partisi yang tidak dapat digunakan untuk melakukan prosesbooting sistem operasi, dan hanya dapat menyimpan data pengguna. Jumlahnya tidak dibatasi, artinya dalam satu hard disk boleh terdapat banyak logical partition yang menginduk kepada satu buah partisi tambahan.
Sebagai contoh, berikut adalah partisi hardisk dari netbook saya :
Keterangan :
- 39Gb primary partition -> untuk partisi windows
- 1Gb primary partition -> untuk swap linux
- 10Gb Primary partition -> untuk partisi sistem linux
- 100Gb Extended partition yang didalamnya :
- 39Gb Logical -> untuk menyimpan data
- 61Gb Logica -> untuk multimedia dan game
Perlu diperhatikan juga ukuran primary partition dalam hardisk.. bila terlalu besar, cukup membuat sistem operasi agak berat untuk di load.. diperparah lagi bila suatu hardisk berkapasistas besar hanya menggunakan satu partisi saja.
Dalam membuat sebuah partisi dan mempertimbangkan setiap ukurannya, saya selau :
- Membuat perencanaan berapa sistem operasi yang akan diinstall
- Membuat perkiraan ukuran setiap volume atau partisi
- Bila sistem operasi-nya sekiranya akan diinstall lebih dari 1 sistem(belum yakin), maka untuk jaga-jaga partisi utama buat lebih besar misal 52Gb. (karena bisa diresize untuk membuat partisi sistem baru)
Dengan demikian, cukup penting juga mengatur berapa banyak partisi yang akan digunakan dan berapa besar ukuran setiap partisi dari hardisk kita. Adapun tool yang bisa digunakan untuk membuat partisi diantaranya : fdisk (DOS), partition magic (Windows), Computer management (Windows), GParted(Linux) dan lain lain. Jadi, kenalilah lagi jenis partisi hardisk anda. ^^ -semoga bermanfaat-