Rabu

Dasar-dasar tentang Power Suplai

Dasar-dasar pengetahuan PSU
Mungkin teman – teman disini ada yang belum tahu atau sedikt acuh dengan keberadaan PSU di PC anda. Padahal PSU berkualitas rendah bida memperpendek umur komputer anda
Mudah- mudahan penjelasan saya dibawah ini bisa sedikit membantu anda dalam mengerti arti sebuah PSU di komputer anda….

APA ITU PSU
Fungsi utama PSU adalah mengorversi arus AC yang disupplai oleh sumber listrik manjadi arus DC.dengan kata lain,PSU mengubah Voltase 110v atau 220v dari sumber listrik menjadi voltase +3,3V,+5V,+12V,dan -12V,yang banyak digunakan oleh perangkat elektronik.

Koneksi AC
Voltase PSU ada 2 macam, yaitu 110V dan 220V.untuk mengetahuinya, di stiker yang ada di Psu di bagian Voltage AC Input akan tertulis dua Voltase(115V/230V).Selain itu, di bagian belakang PSU juga terdapat switch berwarna merah untuk memilih antara 115V atau 230V
ada juga PSU yang meiliki fitur AUTO RANGE, artinya PSU tersebut ias secara otomatis berkerja pada voltase 110V-240V

Power Plug
Yang dimaksud dengan power plug disini adalah konektor daya dari power supply yang mengalirkan listrik ke berbagai perangkat, seperti Motherboard,Harddisk,video card,dan lain2
1.        Konektor utama Motherboard.
Konektor ini menggunakan 24pin, dan bentuknya paling besar diantara yang lain.biasanya konektor ini diubah menjadi 20pin dengan cara memisahkan 4pin.
2.       Konektor ATX12V
Konektor in berjumlah 4pin dan dipakai untuk menyediakan daya ke Processor
3.       Konektor EPS12V
Konektor 8pin ini menyediakan fungsi yang sama dengan ATX12V hanya jumlah pinnya 8
4.       Konektor daya PCI Express
Konektor ini menyediakan daya tambahan ke perangkat PCIE, terutama VGA,nama lainnya adalah PEG connector.
Konektor ini ada 2 jenis, 6pin dan 8pin
5.   Konektor daya SATA
Konektor ini penyedia daya ke perangkat SATA,seperti Harddisk,atau Optical drive
Konektor ini mudah dikenali karena bentuknya yang tipis. Jumlah pinnya 15
6.   Konektor daya peripheral(Molex)
Konektor ini berbentuk trapesium dengan 4pin dan merupakan konektor yang paling banyak dipakai,baik untuk harddisk,optical drive,kipas,lampu,dsd.
7.   Konektor daya Floppy disk
Dipakai untuk menyediakan daya ke floppy disk.saat ini sudah jarang dipakai.
CARA MEMBACA LABEL
PSU biasanya diberi label sesuai dengan daya maksimal yang bisa disajikan, setidaknya secara teori. Tapi masalahnya, PSU belum tentu bisa menyajikan daya maksimal tersebut karena berbagai alasan
-          Daya maksimal hanya bisa dicapai dalam waktu sekian detik saja.
-          Saat pengukuran, PSU tersebut dioperasikan didalam suhu kamar normal 25 derajat celcius. Padahal suhu didalam casing biasanya selalu lebih tinggi dari 35 derajat.
-          Komponen semi konduktor memiliki sebuah efek bernama de-rating. Dimana mereka akan kehilangan kemampuan menghantarkan arus saat suhu semakin tinggi.
Cuma akal-akalan dari pembuat PSU.
Perhitungan daya maksimal pada PSU juga sering terjadi salah kaprah, apalagi pada PSU kelas LOW END. Biasanya mereka menampilkan daya maksimal berdasarkan perhitungan sedarhana dengan menjumlah daya maksimum yang dihasilkan oleh tiap output. Padahal perhitungannya tidak sesederhana itu
Sebagai contoh yang benar:

-          Pada max combined Wattage untuk +5V dan +3,3V tertulis 155W. Jika perhitungannya sesederhana itu, tentu nilai yang ditulis adalah 199,2W yang diperoleh dari (5V x 24A) + (3,3V x 24A)
-          Lalu pada Max combined wattage untuk +12V tertulis 504W. Jika menggunakan perhitungan sederhana, tentu nilai yang ditulis adalah 768 W yang didapat dari (12V x 16 A) x 4
-          Dan pada Max Combined Wattage total tertulis 581,5W bukan 659 W yang didapat dari 155W + 504W

Lalu kenapa angka2 tersebut bisa muncul?
Begini, jumlah beban pada masing – masing jalur memiliki efek langsung pada output maksimum. Pada saat computer bekerja, konsumsi daya yang dibutuhkan tiap – tiap komponen berbeda. Sehingga nilai yang dicantumkan di label tidak sama dengan perhitungan secara sederhana. Ada faktor2 lain yang turut mempengaruhi, dan hanya produsennya yang tahu.
Tapi anda tidak perlu bingung. Untuk mengetahui PSU mana yang bagus, anda cukup melihat nilai output yag dikeluarkan oleh jalur +12V lebih besar daripada jalur +5V dan +3,3V. seperti contoh tadi, anda bisa melihat bahwa jalur +`12V memiliki nilai 504 W, yang lebih besar daripada gabungan +5V dan +3,3V atau 155W
Kenapa yang harus diperhatikan adalah +12V? karena berbagai komponen saat ini banyak yang menggunakan jalur itu ketimbang jalur lain.

MENGETAHUI PEMBUAT PSU
Untuk mengetahui vencor mana yang memproduksi PSU anda, cukup dengan mengunjungi http://tinyurl.com/ybszug
Pertama – tama lihat labelnya, kemudian catat kode dibawah logo mirip UR terbalik, kemudian masukan kode tersebut

FITUR – FITUR PADA PSU
Ø  Pendingin
Tidak hanya sebagai penyedia daya, PSU juga berperan sebagai pendingin dengan cara membuang hawa panas dari casing melalui kipas yang berada di PSU tersebut. Karena sifat alami hawa panas selalu keatas
Ø  Effesiensi
Effesiensi adalah rasio antara daya yang diambil dari sumber listrik, dan daya yang dihantarkan ke computer.Effesiensi memiliki rumus (arus DC/arus AC) x 100. Contohnya jika computer mengkonsumsi 250W dan PSU menarik 350W dari sumber listrik, itu berarti PSU tersebut memiliki effesiensi sebesar 71,4%
Ø  Sebuah PSU yang bagus menyediakan effesiensi setidaknya 80%, semakin besar semakin baik. Untuk melihat effesiensi PSU anda, bisa anda lihat di sini
Catatan : tidak ada PSU yang mempunyai nilai effesiensi 100%
Ø  Power Factor Correction (PFC)
Power factor didefinisikan sebagai rasio antara daya asli dan daya yang kelihatan. Real power adalah kapasitas sirkuit untuk melakukan sebuah pekerjaan dalam waktu tertentu. Sementara apparent power adalah hasil dari arus, dan tegangan yang ada di sirkuit. Karena berbagai sebab, apparent power bisa lebih besar dari real power, oleh karena itulah diperlukan PFC.
PFC ada 2 jenis : aktif dan pasif
PFC tidak ada hubungannya dengan effesiensi atau penghematan listrik. PFC diibaratkan berfungsi sebagai sebuah perangkat yang bisa mengoptimalkan konsumsi daya. Sebenarnya ada tidaknya PFC tidak terlalu berpengaruh.
Ø  Kestabilan Tegangan
Voltase cenderung mengalami penurunan saat beban bertambah. PSU dengan model switching secara konstan membaca nilai pada output, dan mengonfigurasinya saat itu juga, agar bisa menghantarkan voltase yang tepat.
Ø  Tegangan atau voltase pada output PSU harus mendekati sedekat mungkin nilai nominalnya. Dengan kata lain, output +12V harus berada disekitar angka +12V, jangan sampai nilainya mendekati +13V
Lalu berapa nilai tolerannya?lihat table berikut

-   Multi Rail
Form factor tidak boleh menghantarkan output yang melebihi 240VA perkabel karena apabila terlalu banyak output yang lewat dalam satu kabel, bisa menyebabkan panas,meleleh,bahkan kebakaran atau yang lebih dikenal voltase berlebih
Untuk mengatasi masalah tersebut, produsan PSU membutuhkan sebuah sirkuit bernama over current protection (OCP) yang ditambahkan ke setiap kabel output voltase. Sehingga apabila ada kabel yang menarik lebih dari 240V, sirkuit tersebut akan langsung memutuskannya. Artinya tidak hanya berimbas kepada biaya produksi saja,tetapi juga ukuran PSU akan semakin membesar.

Dalam kebanyakan kasus, multi rail hanyalah sebuah sumber +12V yang dibelah menjadi beberapa output +12V
Untuk mengetahuinya lihat tabel dibawah ini


Tanda merah merupakan indikasi multi rail, contoh diatas menandakan bahwa PSU tersebut memiliki multi rail sebanyak 4 buah


Rabu
Dibaca :